Sekolah Masak Berkualitas dengan Biaya Lebih Ringan
Program 3 Bulan, Profesional 1 Tahun, D3 dan S1.
Jl. Kaliwaron 58 - 60, Surabaya. Telp/Fax : 031 5999593.
HP/SMS: 082230059993. Pin BB : 7FAD2F96/ 575F40B1

Kursus di Surabaya

Pages

Rabu, 30 September 2015

Pelatihan Wira Usaha Boga di Surabaya dan Jakarta

Kerjasama dengan Disnaker,
Diikuti 200 Orang Peserta



          SURABAYA – Upaya Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya mengentas jumlah pengangguran di perkotaan, diwujudkan dengan menggandeng CV Bina Usaha Mandiri (BUM) –di bawah payung Matoa Holding—mengadakan pelatihan kuliner untuk wirausaha sektor informal.


          Pelatihan kuliner berupa tata cara membuat kue basah, kue kering dan mie kluntung untuk skala usaha rumahan tersebut  dihelat di dapur uji Tristar Culinary Institute (TCI) Jemursari dan TCI Kaliwaron.


          Pelatihan membuat kue basah dan kue kering meliputi risoles, kue sus, putri salju, lidah kucing, cookies dan coklat chip, sedangkan pelatihan kuliner meliputi teknik pembuatan mie kluntung (mie goreng Jawa), mie kuah, nasi goreng, bihun goreng, koloke dan cap cay. 

          Pelaksanaan pelatihan tersebut berlangsung setiap hari selama enam kali tatap muka (teori dan praktik) mulai tanggal 11 sampai 16 November 2013. Pelatihan kuliner di TCI Kaliwaron, Senin (11/11) pagi itu dibuka oleh Kabid Penempatan, Pembinaan dan Pngembangan Tenaga Kerja (PPPTK) Disnaker Surabaya Irna Pawantie SAp, MSi.

          Hadir dalam acara itu antara lain Presdir Matoa Holding Ir Yuwono Saroso, SR Fataring Diana dari Disnaker Surabaya, Marketing dan Humas Akpar Majapahit Anggit Rismahani dan instruktur dari TCI Kaliwaron.


          Ditemui usai membuka acara, Irna Pawantie mengatakan, kegiatan pelatihan kuliner dan pastry ini diikuti 200 orang peserta. Mereka berasal dari 31 kecamatan se-Kota Surabaya. Pesertanya dari kalangan ibu-ibu berusia 15 tahun  ke atas (masuk usia kerja) dan ber-KTP Surabaya. Sebelum ditetapkan sebagai peserta, mereka harus melalui proses seleksi lebih dulu di tingkat kecamatan.

          Masih menurut Irna, seluruh biaya pelatihan kuliner dan pastry ini bersumber dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2013. Untuk program pelatihan wirausaha informal dalam rangka pengentasan pengangguran sektor informal, pihaknya melatih 1.760 orang, sedangkan pelatihan sektor formal berbasis kompetensi melatih 1.300 orang, yang semuanya didanai oleh APBD Kota Surabaya Tahun 2013.

          Anggit Rismahani dari Akpar Majapahit menambahkan, gelaran pelatihan wirausaha informal ini merupakan kerjasama antara CV Bina Usaha Mandiri (BUM) dengan Disnaker Surabaya. Pelatihan kuliner semacam ini sekarang menjadi salah satu solusi cerdas dalam mengentas pengangguran di perkotaan.
  


          ”Tidak hanya Disnaker yang mengajak kerjasama dengan kami. Pasalnya, sebelumnya, kami  juga meng-handle pelatihan seperti ini dengan melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Kadin Jatim, Dinas Sosial,  Bapemas Kota Surabaya, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dari berbagai kota di Jatim,” terang Anggit Rismahani mendampingi Presdir Matoa Holding Ir Yuwono Saroso.

          Dari 200 orang peserta pelatihan, pihaknya membagi dua kelompok @ 100 orang per pekannya. Untuk  jadwal pelatihan kuliner pada minggu pertama (11-16 November), 60 orang dilatih di TCI Kaliwaron, sedangkan 40 orang lainnya diplot di TCI Jemursari. Sementara itu, pelatihan pada pekan kedua (18-23 November), komposisinya sama dengan pelatihan minggu pertama, yakni 40 orang ditempatkan di TCI Jemursari, sedangkan sisanya dilatih di TCI Kaliwaron.




          ”Untuk pelatihan kuliner di TCI Kaliwaron kami melibatkan chef Haris Suseno, Soenarhadi, dan Bondan dibantu enam asisten chef dan tiga office boy. Sedangkan untuk pelatihan pastry di TCI Jemursari kami menghadirkan chef Rachma dan Novi dibantu empat asisten chef dan dua office girl,” pungkasnya. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar